Pendekatan Jepang terhadap peraturan AC adalah studi kasus yang menarik dalam menyeimbangkan efisiensi energi, perlindungan lingkungan, dan kenyamanan warganya. Dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan komitmen untuk mengurangi jejak karbonnya, Jepang telah menerapkan beberapa peraturan AC yang paling ketat di dunia. Namun, apa sebenarnya peraturan tersebut, dan bagaimana dampaknya terhadap penduduk, produsen, dan lingkungan? Mari selami dan jelajahi seluk-beluk pendekatan Jepang untuk tetap sejuk.
Mengapa Jepang Mengatur Pendingin Udara dengan Sangat Ketat?
Kondisi unik Jepang memberikan alasan yang kuat untuk peraturan AC yang ketat. Bayangkan sebuah negara dengan kepadatan penduduk lebih dari 13 kali lipat lebih tinggi dari Amerika Serikat, di mana musim panasnya sangat panas dan lembab. Dalam konteks seperti itu, AC bukan hanya sebuah kemewahan; AC adalah sebuah kebutuhan. Namun, penggunaan yang meluas ini disertai dengan konsumsi energi yang signifikan dan implikasi lingkungan.
Sumber daya energi domestik Jepang yang terbatas mengharuskan penekanan yang kuat pada konservasi. Pendingin ruangan, terutama selama bulan-bulan puncak musim panas, berkontribusi secara signifikan terhadap permintaan listrik. Dengan mengatur efisiensi penggunaan AC, Jepang bertujuan untuk meminimalkan beban pada jaringan energinya. Selain itu, peraturan ini merupakan landasan dari kebijakan energi Jepang yang lebih luas, selaras dengan perjanjian internasional untuk mencapai target efisiensi energi dan pengurangan karbon yang ambisius. Komitmen Jepang terhadap tujuan-tujuan ini bukan hanya tentang kebijakan domestik, tetapi juga merupakan cerminan dari perannya dalam pengelolaan lingkungan global.
Selain konsumsi energi, peraturan tersebut juga membahas masalah lingkungan seperti emisi gas rumah kaca dan penipisan ozon, yang sebagian besar terkait dengan refrigeran yang digunakan dalam AC. Selain itu, di daerah perkotaan yang padat penduduknya, polusi suara dari unit pendingin udara merupakan masalah yang wajar, yang mengarah pada pembatasan kebisingan tertentu.
Kerangka Hukum: Hukum Utama yang Mengatur Pendingin Udara
Pendekatan regulasi Jepang dibangun di atas fondasi beberapa undang-undang utama. Undang-undang Undang-Undang tentang Penggunaan Energi yang Rasional (Undang-Undang Konservasi Energi) merupakan landasannya, yang menetapkan standar efisiensi energi untuk berbagai peralatan, termasuk AC. Undang-undang ini memperkenalkan "Program Pelari Teratas" yang menjadi perintis, sistem unik yang akan dibahas nanti, dan menetapkan Standar Kinerja Energi Minimum (MEPS).
Mungkin Anda Tertarik Dengan
Hukum penting lainnya adalah Undang-Undang tentang Promosi Pengadaan Barang dan Jasa Ramah Lingkungan oleh Negara dan Entitas Lain (Undang-Undang Pembelian Hijau). Undang-undang ini mendorong instansi pemerintah untuk membeli produk hemat energi, termasuk AC, sehingga menciptakan pasar untuk teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Mengatasi dampak lingkungan dari refrigeran, maka Undang-Undang tentang Pengamanan, dll. Pelaksanaan Pemulihan dan Pemusnahan Fluorokarbon terkait Produk yang Ditunjuk (Undang-Undang Pemulihan dan Pemusnahan Fluorokarbon) mengatur penggunaan fluorokarbon, yang bertujuan untuk mencegah penipisan ozon dan pemanasan global.
Di luar hukum-hukum khusus ini, hukum Hukum Peraturan Kebisingan menetapkan standar untuk tingkat kebisingan yang diizinkan dari berbagai sumber, termasuk pendingin udara, memastikan bahwa pengoperasiannya tidak terlalu mengganggu ketenangan. Terakhir, peraturan Undang-Undang Standar Bangunan berisi ketentuan yang berkaitan dengan pemasangan AC, memastikan AC diintegrasikan ke dalam bangunan dengan aman dan efisien.
Jenis Pendingin Udara Apa yang Diatur?
Peraturan ini berlaku untuk berbagai macam sistem pendingin udara yang umum digunakan di Jepang:
- Pendingin udara ruangan (RAC): Ini adalah jenis yang paling umum, ditemukan di sebagian besar rumah dan kantor kecil. Mereka biasanya terdiri dari satu unit dalam ruangan yang terhubung ke unit luar ruangan.
- Pendingin udara yang dikemas (PAC): Unit yang lebih besar ini dirancang untuk bangunan komersial dan menawarkan kapasitas pendinginan yang lebih tinggi.
- Sistem aliran refrigeran variabel (VRF): Sistem canggih ini memungkinkan pendinginan independen untuk beberapa ruangan menggunakan satu unit luar ruangan, menawarkan fleksibilitas dan efisiensi energi.
Penting untuk dicatat bahwa peraturan yang berbeda mungkin berlaku tergantung pada jenis dan kapasitas AC.
Standar Efisiensi Energi: Mendorong Batas-batas Inovasi
Standar efisiensi energi Jepang untuk AC terkenal sebagai salah satu yang paling ketat di dunia. Standar ini tidak statis; standar ini dirancang untuk berkembang, mendorong produsen untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi produk mereka.
Program Pelari Teratas: Perlombaan Menuju Puncak
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana sebuah negara dapat secara efektif mendorong inovasi dalam efisiensi energi? Jawaban dari Jepang adalah Program Pelari Teratas. Tidak seperti pendekatan peraturan tradisional yang menetapkan standar tetap, Program Top Runner mengambil pendekatan dinamis. Program ini menetapkan standar efisiensi energi berdasarkan produk paling hemat energi yang saat ini tersedia di pasar.
Hal ini menciptakan "perlombaan menuju puncak" yang berkelanjutan, di mana produsen ditantang untuk memenuhi atau melampaui efisiensi terbaik di kelasnya saat ini dalam jangka waktu tertentu. Meskipun program ini telah dipuji karena mendorong peningkatan yang signifikan dalam efisiensi AC, program ini bukannya tanpa kritik. Beberapa orang berpendapat bahwa program ini menguntungkan produsen besar dengan sumber daya R&D yang lebih besar, yang berpotensi menciptakan tantangan bagi perusahaan kecil. Efektivitas jangka panjang dari program ini dalam mencapai penghematan energi yang berkelanjutan juga menjadi topik perdebatan yang sedang berlangsung.
Memahami SEER, COP, dan APF: Mengukur Efisiensi
Untuk memahami secara spesifik standar-standar ini, kita perlu membiasakan diri dengan beberapa metrik utama:
- Rasio Efisiensi Energi Musiman (SEER): Metrik ini mengukur efisiensi pendinginan AC selama seluruh musim pendinginan, memberikan gambaran yang lebih realistis tentang kinerja dalam berbagai kondisi.
- Koefisien Kinerja (COP): Ini mengukur rasio output pendinginan terhadap input energi pada kondisi operasi tertentu, menawarkan gambaran efisiensi pada saat tertentu.
- Faktor Kinerja Tahunan (APF): Jepang menggunakan APF sebagai metrik utama untuk mengevaluasi efisiensi energi AC. APF memberikan ukuran komprehensif efisiensi energi secara keseluruhan selama satu tahun, dengan mempertimbangkan kinerja pendinginan dan pemanasan.
Peraturan Jepang menetapkan persyaratan APF minimum yang bervariasi tergantung pada jenis dan kapasitas AC. Misalnya, pada tahun 2023, AC non-ducted tipe split dengan kapasitas pendinginan hingga 4,0 kW harus memiliki APF minimum 5,8. Standar ini terus berkembang, didorong oleh kemajuan teknologi. Perkembangan pesat teknologi inverter, misalnya, telah meningkatkan efisiensi AC secara signifikan, sehingga standar ini perlu diperbarui secara berkala untuk mengimbangi inovasi.
Pelabelan Pendingin Udara: Memberdayakan Konsumen
Untuk membantu konsumen menavigasi standar ini, AC yang dijual di Jepang harus mencantumkan label efisiensi energi. Label ini menampilkan nilai APF dan informasi lain yang relevan, seperti sistem peringkat bintang. Semakin banyak bintang menunjukkan efisiensi energi yang lebih tinggi, sehingga memudahkan konsumen untuk membandingkan model dan membuat keputusan pembelian yang tepat.
Peraturan Refrigeran: Melindungi Lapisan Ozon dan Memerangi Perubahan Iklim
Selain efisiensi energi, Jepang memberikan penekanan yang signifikan dalam mengatur jenis refrigeran yang digunakan dalam AC. Hal ini didorong oleh komitmen terhadap perjanjian internasional yang bertujuan untuk menghapus zat perusak ozon secara bertahap dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Menjelajahi Dunia Refrigeran
Dunia refrigeran sangat kompleks, dengan berbagai jenis yang menawarkan profil lingkungan yang berbeda. Berikut ini adalah kategori utamanya:
- Hidrofluorokarbon (HFC): Ini telah menjadi refrigeran yang paling umum dalam beberapa tahun terakhir. Namun, banyak HFC memiliki potensi pemanasan global (GWP) yang tinggi, yang berarti mereka memerangkap panas yang signifikan di atmosfer. Salah satu HFC yang umum digunakan, R-32 (difluorometana), memiliki GWP yang lebih rendah daripada refrigeran yang lebih tua seperti R-410A dan semakin banyak digunakan pada AC baru di Jepang.
- Hidrofluoroolefin (HFO): Ini adalah refrigeran yang lebih baru dengan GWP yang jauh lebih rendah daripada HFC. Jepang secara aktif mempromosikan penggunaan HFO sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan. R-1234yf, misalnya, adalah HFO yang mendapatkan daya tarik sebagai pengganti R-134a dalam AC otomotif dan menemukan jalannya ke beberapa aplikasi stasioner.
- Refrigeran alami: Kategori ini mencakup zat-zat seperti karbon dioksida (CO2), amonia (NH3), dan hidrokarbon (misalnya, propana). Bahan-bahan ini memiliki GWP yang sangat rendah atau nol tetapi dapat menimbulkan tantangan lain yang berkaitan dengan keselamatan atau kinerja.
Menghapus Refrigeran GWP Tinggi Secara Bertahap
Jepang memiliki jadwal yang jelas untuk menghapus penggunaan refrigeran GWP tinggi, sesuai dengan Amandemen Kigali pada Protokol Montreal. Jadwal ini menetapkan target khusus untuk mengurangi produksi dan konsumsi HFC dari waktu ke waktu. Misalnya, Jepang bertujuan untuk mengurangi konsumsi HFC sebesar 85% pada tahun 2036 dibandingkan dengan tahun-tahun awal (2011-2013). Peraturan-peraturan ini menunjukkan komitmen Jepang untuk memenuhi kewajibannya di bawah Protokol Montreal dan berkontribusi pada upaya global untuk memerangi perubahan iklim.
Penanganan Refrigeran yang Bertanggung Jawab
Undang-undang Pemulihan dan Penghancuran Fluorokarbon mengamanatkan pemulihan dan penghancuran refrigeran yang tepat dari AC di akhir masa pakainya. Hal ini sangat penting untuk mencegah pelepasan zat berbahaya ini ke atmosfer. Hanya teknisi bersertifikat yang berwenang untuk melakukan pemulihan refrigeran, memastikannya dilakukan dengan aman dan efektif. Undang-undang juga mengatur penanganan dan pengangkutan refrigeran untuk meminimalkan kebocoran dan emisi selama siklus hidupnya.
Pertimbangan Instalasi dan Operasional: Di Luar Unit Itu Sendiri
Memenuhi efisiensi energi dan standar refrigeran hanyalah salah satu bagian dari persamaan. Agar dapat digunakan secara legal di Jepang, AC juga harus memenuhi persyaratan pemasangan dan operasional tertentu.
Pembatasan Ukuran: Pendekatan Tidak Langsung
Meskipun tidak ada batasan "ukuran" yang ketat pada AC di Jepang, kapasitas pendinginannya secara tidak langsung diatur melalui standar efisiensi energi. Unit yang lebih besar secara alami mengkonsumsi lebih banyak energi, sehingga lebih menantang untuk memenuhi persyaratan APF yang ketat. Selain itu, kode bangunan dan peraturan setempat dapat memberlakukan pembatasan pada ukuran dan penempatan unit luar ruangan, terutama di daerah padat penduduk di mana ruang sangat terbatas.
Peraturan Kebisingan: Menjaga Perdamaian
Undang-undang Peraturan Kebisingan menetapkan tingkat kebisingan maksimum yang diizinkan untuk AC, yang mengakui bahwa kebisingan yang berlebihan dapat menjadi gangguan yang signifikan, terutama di daerah perumahan. Batas ini bervariasi tergantung pada waktu dan zona kebisingan yang ditetapkan di area tersebut. Misalnya, di area perumahan, AC tidak boleh melebihi 45 dB(A) pada siang hari dan 40 dB(A) pada malam hari. Produsen menggunakan berbagai teknologi pengurangan kebisingan, seperti kompresor inverter dan bahan peredam suara, untuk memastikan produk mereka mematuhi peraturan ini.
Persyaratan Instalasi: Memastikan Keamanan dan Efisiensi
Pemasangan yang benar adalah yang terpenting untuk memastikan pengoperasian yang aman, kinerja yang optimal, dan kepatuhan terhadap peraturan. Pendingin udara harus dipasang oleh teknisi berkualifikasi yang memahami peraturan dan standar Jepang. Persyaratan ini mungkin termasuk:
Mencari Solusi Hemat Energi yang Diaktifkan dengan Gerakan?
Hubungi kami untuk sensor gerak PIR lengkap, produk hemat energi yang diaktifkan oleh gerakan, sakelar sensor gerak, dan solusi komersial Okupansi/Kekosongan.
- Memastikan jarak dan ventilasi yang tepat untuk unit luar ruangan untuk memungkinkan pembuangan panas yang efisien.
- Pemasangan unit yang aman untuk mencegah getaran dan kebisingan.
- Menerapkan kabel listrik dan pengardean yang tepat untuk memastikan keamanan.
- Menggunakan perpipaan dan insulasi refrigeran yang benar untuk menjaga efisiensi.
Kode bangunan mungkin juga memiliki persyaratan khusus untuk pemasangan di gedung bertingkat atau di dekat jendela, yang semakin menekankan pentingnya pemasangan secara profesional.
Aspek Hukum dan Penegakan Hukum: Memastikan Kepatuhan
Menggunakan AC yang tidak sesuai di Jepang dapat mengakibatkan hukuman dan tindakan penegakan hukum. Mari kita lihat lebih dekat kerangka hukumnya.
Memperoleh Izin: Kapan Diperlukan?
Izin mungkin diperlukan untuk pemasangan AC besar, terutama di bangunan komersial atau untuk sistem VRF yang kompleks. Proses pengajuan izin biasanya melibatkan penyerahan spesifikasi teknis, rencana pemasangan, dan laporan penilaian kebisingan kepada pemerintah setempat. Persyaratan khusus bervariasi tergantung pada kotamadya dan jenis bangunan.
Hukuman untuk Ketidakpatuhan: Dari Peringatan hingga Denda
Hukuman untuk penggunaan AC yang tidak sesuai dapat berkisar dari peringatan dan denda hingga perintah untuk memindahkan unit. Beratnya hukuman tergantung pada sifat pelanggaran dan apakah ini merupakan pelanggaran pertama kali. Misalnya, menggunakan AC yang melebihi batas kebisingan dapat mengakibatkan denda hingga ¥50.000. Kegagalan untuk mematuhi peraturan pemulihan refrigeran dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih parah, termasuk denda hingga ¥ 500,000 dan bahkan hukuman penjara hingga satu tahun.
Mekanisme Penegakan Hukum: Inspeksi dan Pengaduan
Pemerintah daerah bertanggung jawab untuk menegakkan peraturan AC. Inspeksi dapat dilakukan untuk memverifikasi kepatuhan terhadap standar efisiensi energi, batas kebisingan, dan persyaratan pemasangan. Keluhan dari tetangga tentang kebisingan atau masalah lain juga dapat memicu inspeksi. Di tingkat nasional, Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengawasi pelaksanaan peraturan. Meskipun data yang komprehensif mengenai penegakan hukum belum tersedia, laporan-laporan menunjukkan bahwa penegakan hukum pada umumnya cukup ketat, terutama di daerah perkotaan. Jumlah inspeksi dan denda yang dikeluarkan bervariasi di setiap kota.
Dapatkan Inspirasi dari Portofolio Sensor Gerak Rayzeek.
Tidak menemukan apa yang Anda inginkan? Jangan khawatir. Selalu ada cara lain untuk menyelesaikan masalah Anda. Mungkin salah satu portofolio kami dapat membantu.
Alternatif untuk Pendingin Udara Besar: Menjelajahi Pilihan Lain
Mengingat peraturan dan potensi biaya yang terkait dengan AC besar, beberapa alternatif biasanya digunakan di Jepang:
- Unit yang lebih kecil dan berefisiensi tinggi: Menggunakan beberapa unit yang lebih kecil daripada satu unit besar dapat memberikan kapasitas pendinginan yang sama sekaligus memenuhi standar efisiensi energi.
- Pendingin udara inverter: Unit ini dapat menyesuaikan kapasitas pendinginannya berdasarkan suhu ruangan, sehingga menghasilkan penghematan energi dan pengoperasian yang lebih tenang.
- Sistem pendingin udara sentral: Sistem ini lebih umum digunakan pada bangunan yang lebih baru dan dapat lebih hemat energi daripada unit individual. Namun, mereka mungkin tidak layak untuk retrofit bangunan yang lebih tua.
- Kipas angin langit-langit: Ini dapat membantu mengalirkan udara dan menciptakan efek pendinginan, sehingga mengurangi kebutuhan akan pendingin ruangan.
- Ventilasi alami: Membuka jendela dan menggunakan ventilasi silang dapat memberikan pendinginan selama cuaca yang lebih sejuk.
- Metode tradisional: Menggunakan "sudare" (tirai bambu) atau "uchimizu" (memercikkan air ke tanah) dapat membantu mengurangi suhu dalam ruangan.
Selain opsi-opsi ini, solusi inovatif seperti Sensor Gerak Pendingin Udara RZ050 muncul untuk meningkatkan efisiensi energi lebih lanjut. Perangkat pintar ini secara otomatis mematikan AC Anda saat ruangan tidak ditempati, mencegah pemborosan energi dari unit AC yang dibiarkan menyala tanpa perlu. Perangkat ini merupakan pelengkap yang sempurna untuk unit yang lebih kecil dan berefisiensi tinggi serta AC inverter, sehingga memaksimalkan potensi penghematan energinya. Ini sangat berguna untuk yang paling umum AC yang dipasang di dinding tipe split di rumah dan kantor di Jepang.
RZ050 tidak hanya membantu Anda menghemat hingga 50% pada tagihan energi Anda, tetapi juga berkontribusi pada gaya hidup yang lebih berkelanjutan dengan mengurangi jejak karbon Anda. Dengan pemasangan DIY yang mudah, Anda dapat dengan mudah meningkatkan sistem AC yang ada tanpa perlu bantuan profesional, menjadikannya solusi hemat biaya bagi pemilik rumah dan bisnis. Khawatir AC mati saat Anda tidur? Mode malam RZ050 memastikan kenyamanan tanpa gangguan di malam hari. Fitur pintar ini menggunakan sensor cahaya untuk membedakan antara siang dan malam, menjamin AC tetap menyala saat Anda sangat membutuhkannya.
Sensor Gerak Pendingin Udara RZ050
Maksimalkan Efisiensi dan Penghematan Energi AC Anda.
- Secara otomatis mematikan AC saat ruangan kosong, menghemat tagihan energi hingga 50%.
- Kompatibel dengan sebagian besar unit AC split, termasuk tipe yang umum digunakan di rumah-rumah di Jepang.
- Instalasi DIY yang mudah: Nirkabel, bertenaga baterai, dan dapat dipasang dalam hitungan menit.
- Mode malam: memastikan AC tetap menyala untuk tidur yang nyaman.
Biaya Pemasangan AC di Jepang
Biaya pemasangan AC di Jepang bisa sangat bervariasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya termasuk jenis dan kapasitas unit, kerumitan instalasi, dan biaya tenaga kerja regional. Rata-rata, biaya pemasangan AC tipe split standar dapat berkisar antara ¥30,000 hingga ¥100,000. Unit yang lebih besar atau instalasi yang lebih rumit, seperti yang membutuhkan saluran udara atau pemasangan khusus, dapat menghabiskan biaya yang jauh lebih mahal. Biaya tambahan dapat mencakup pemindahan dan pembuangan unit lama, pekerjaan listrik, dan biaya perizinan.
Jenis Pendingin Udara yang Paling Umum di Jepang
Pendingin udara yang dipasang di dinding tipe split adalah jenis yang paling umum di rumah-rumah dan kantor-kantor kecil di Jepang. Unit ini terdiri dari unit dalam ruangan yang dipasang di dinding dan unit luar ruangan yang dihubungkan dengan pipa pendingin. Unit ini populer karena harganya yang relatif murah, kemudahan pemasangan, dan efisiensi energi. Pendingin udara tipe jendela kurang umum tetapi masih digunakan di beberapa bangunan tua atau ruangan yang lebih kecil. Unit yang berdiri di lantai terkadang digunakan di ruangan yang lebih besar atau ruang komersial. Unit tipe kasetyang dipasang di langit-langit, juga ditemukan di lingkungan komersial dan beberapa rumah modern.
Insentif Pemerintah: Mendorong Efisiensi Energi
Pemerintah Jepang menawarkan berbagai insentif untuk mempromosikan penggunaan AC hemat energi. Insentif tersebut dapat berupa subsidi, kredit pajak, dan pinjaman berbunga rendah. Sebagai contoh, program "Subsidi Promosi Penggantian Peralatan Rumah Tangga Hemat Energi" memberikan subsidi kepada rumah tangga yang mengganti AC lama dengan model baru yang hemat energi. Insentif spesifik dan kriteria kelayakannya berbeda-beda tergantung pada wilayah dan programnya. Pemerintah daerah juga dapat menawarkan program insentif mereka sendiri, yang selanjutnya mendorong konsumen untuk memilih opsi hemat energi.
Peraturan untuk Penyewa vs Pemilik Rumah: Menavigasi Tanggung Jawab
Baik penyewa maupun pemilik rumah tunduk pada peraturan AC di Jepang. Namun, tanggung jawab untuk memastikan kepatuhan mungkin berbeda. Pemilik rumah umumnya bertanggung jawab untuk memilih dan memasang AC yang sesuai di properti mereka. PenyewaDi sisi lain, penyewa biasanya harus mendapatkan izin dari pemilik properti sebelum memasang atau mengganti AC. Pemilik apartemen mungkin memiliki persyaratan atau batasan khusus mengenai jenis dan pemasangan AC di properti sewaan mereka. Perjanjian sewa dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan AC. Dalam beberapa kasus, properti sewaan mungkin dilengkapi dengan AC yang sudah terpasang, dan pemilik bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhannya terhadap peraturan.
Penelitian tentang Teknologi Pendinginan Alternatif: Melihat ke Masa Depan
Jepang secara aktif meneliti dan mengembangkan teknologi pendinginan alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada pendingin udara konvensional. Penelitian ini didorong oleh keinginan untuk lebih meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan. Beberapa bidang utama penelitian meliputi:
- Sistem pendingin radiasi: Sistem ini menggunakan air dingin yang disirkulasikan melalui panel atau pipa untuk mendinginkan permukaan dan menyerap panas dari ruangan.
- Sistem pendingin pengering: Sistem ini menggunakan bahan yang menyerap kelembapan dari udara untuk memberikan pendinginan.
- Pendingin absorpsi dan adsorpsi: Teknologi ini menggunakan sumber panas, seperti energi matahari atau panas limbah, untuk menggerakkan proses pendinginan.
- Pompa panas sumber tanah: Sistem ini memanfaatkan suhu bumi yang stabil untuk menyediakan pemanasan dan pendinginan.
- Bahan pengubah fase: Bahan-bahan ini dapat menyimpan dan melepaskan panas dalam jumlah besar selama peleburan dan pemadatan, sehingga memberikan cara untuk mengatur suhu dalam ruangan.
Lembaga penelitian dan perusahaan di Jepang sedang mengeksplorasi teknologi ini dan teknologi pendingin inovatif lainnya, membuka jalan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. Peraturan tersebut telah mendorong konsumen untuk memprioritaskan efisiensi energi saat membeli AC, yang mengarah pada peningkatan permintaan model inverter dan teknologi canggih lainnya.